Tuesday 29 April 2014

Tulisan TOU Minggu ke-2 : Game of Thrones (review)




Banyak orang di Indonesia belum pernah mendengar nama Game of Thrones ini. Sementara serial HBO ini panen pujian di luar negeri sana, sebuah series yang di adaptasi dari buku A Song of Ice And Fire karangan George R.R. Martin. Game of Thrones bersetting di sebuah dunia fantasi medieval berpusat pada tujuh kerajaan Westeros yang dikomandoi oleh seorang Raja. Beberapa dekade sebelum serial ini dimulai Westeros dikuasai oleh seorang Raja sinting dari keluarga Targaryen. Tidak tahan dengan rezim tersebut kerajaan yang ada bangkit dan mendepak keluarga Targaryen, membantai semua klan tersebut dan mengangkat Robert dari keluarga Baratheon sebagai Raja baru. Serial ini dibuka saat Perdana Menteri sang Raja mangkat karena sakitnya.
Robert Baratheon tahu bahwa orang-orang yang ada di sekelilingnya semua adalah ular-ular beludak yang mengincar tahtanya, itu termasuk istrinya Cersei yang berasal dari keluarga Lannister. Ingin mencari orang yang bisa ia percayai, sang Raja berkendara jauh – jauh sampai ke daerah utara tempat keluarga Stark yang terhormat, dikepalai oleh Eddard ‘Ned’ Stark, sahabat terbaiknya. Ned Stark adalah seseorang yang penuh dengan ‘honor’ dan bisa dibilang protagonis utama dari serial ini. Walau berat hati karena harus meninggalkan keluarganya, Ned berangkat bersama Robert ke ibukota negara.
Plot cerita tersebut adalah salah satu – tapi bukan satu-satunya plot utama dalam Game of Thrones. Di saat para keluarga di ibu kota sibuk saling sikut demi mencari kuasa mereka tidak sadar bahwa ancaman tengah muncul dari dua sisi yang berbeda. Dari tanah utara adalah tanah yang misterius. Di sana terdapatlah bisikan-bisikan mengenai para iblis yang tertidur ribuan tahun lamanya tetapi sangatlah jahat. Bisikan legenda menyebut mereka sebagai the White Walker. Di pusat perbatasan Seven Kingdom sana memang dibangun sebuah tembok raksasa yang luar biasa megah untuk menahan serangan dari luar… tetapi cukup kuatkah tembok tersebut bila para White Walker yang mengerikan datang menyerbu? White Walker yang bahkan ditusuk pedang pun takkan mati? White Walker yang bila mereka melalui sebuah daerah sisanya tinggallah kematian? 
Seakan itu tidak cukup dua bersaudara klan Targaryen rupanya berhasil lolos dari kudeta pemerintahan mereka. Viserys sang kakak dengan keji mengawinkan adik perempuannya yang cantik: Daenerys Targaryen dalam perkawinan politik pada suku barbar Khal Drogo di daerah timur. Harapan Viserys hanya satu. Ia tak peduli kalau adiknya bakalan diperkosa massal atau dijadikan sapi perah, ia hanya ingin pasukan Khal Drogo di bawah pimpinannya untuk menyerbu balik kerajaan Westeros dan mengambil kembali tampuk kekuasaannya.
Dengan begitu banyak pihak mengincar tahta… bagaimana permainan intrik politik setiap pihak mengalir?

No comments:

Post a Comment